Paham eudaemonisme
Adalah prinsip manusia yaitu kesejahteraan pribadi atau
kebahagiaan. Para tokoh yang menganut paham ini diantaranya Plato, Aristoteles,
dan Thomas Aquinas. Bagi Plato, yang baik adalah yang mendatangkan kebahagiaan.
Plato memperlihatkan posisi tengah yaitu kebahagiaan dalam arti kesenangan
fisik (kenikmatan) dan kebahagiaan dalam arti kesukaan jiwa (kebijaksanaan). Hidup
yang baik menurut Plato merupakan keseimbangan ukuran (proposisi) yang diterapkan
dalam pilihan-pilihan. Kebaikan sendiri adalah forma keindahan yang terdiri
dari ukuran dan proporsi, yang menghasilkan kesukaan,tiadanya rasa sakit,
kepuasan hasrat. Inilah kebaikan yang bisa diraih manusia.
Berbeda dengan Plato, menurut Aristoteles hanya ada satu
kebaikan akhir, yang tak lain adalah sang kebaikan sendiri. Karena manusia
adalah makhluk social maka menurut Aristoteles, kebaikan social lebih penting
dan mulia daripada kebaikan individual. Kebaikan social berlaku umum, untuk
semua orang, dalam arti ini ilmu etika semestinya ditempatkan di bawah ilmu social
atau politik.
Aristoteles membedakan antara kesenangan dan kebaikan. Kesenangan
bersifat relative, kebaikan bersifat tetap dan merupakan tujuan hidup. Kesenangan
merupakan semacam hadiah dari tindakan baik.
Aliran Vitalisme
Secara etimologis kata “vitalisme” berasal dari bahasa
latin, “vita” yang berarti hidup. Vitalisme menganggap bahwa perbuatan manusia
yang dipandang bermoral ialah apabila perbuatan tersebut menunjukkan daya
hidup. Seseorang yang bermoral tinggi ialah yang dapat menunjukkan kekuatannya
sebagai orang kuat, seseorang yang istimewa.
Aturan moral ini memandang bahwa hidup sebagai nilai yang
tertinggi. Dengan demikian, aliran ini mengatakan bahwa yang baik adalah yang
mencermikan kekuatan dalam hidup manusia. Kekuatan dan kekuasaan yang
menaklukan orang lain yang lemah, itu ukutan baik. Manusia kuasa itu pun
manusia yang baik.
Aliran naturalisme
Aliran naturalism mengatakan bahwa kebahagiaan manusia dapat
dicapai apabila dapat menuruti panggilan alam. Naturalism secara psikologis
dibagi menjadi dua, yaitu naturalism objektif dan naturalism subyektif. Naturalism
objektif adalah apabila norma moral dapat tetap, tidak berubah dengna
berubahnya sikap seseorang. Naturalism subyektif menganilisis tentang baik atau
tidaknya berdasarkan sikap seseorang.
Aliran pragmatisme
Aliran ini menititkberatkan pada hal‐hal yang berguna dari diri
sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Yang menjadi titik beratnya
adalah pengalaman, oleh karena itu penganut faham ini tidak mengenal istilah
kebenaran sebab kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam dunia
empiris.
Aliran idealisme
etika idealisme ialah
aliran yang berpendirian bahwa perbuatan manusia janganlah terikat pada sebab musabab
lahir, tetapi haruslah berdasarkan pada prinsip kerohanian (idea) yang lebih
tinggi. Sangat mementingkan
eksistensi akal pikiran manusia sebab pikiran manusialah yang menjadi sumber
ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah “segala yang ada hanyalah yang tiada”
sebab yang ada itu hanyalah gambaran/perwujudan dari alam pikiran (bersifat
tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak
akan seindah aslinya (yaitu ide). Jadi yang baik itu hanya apa yang
ada di dalam ide itu sendiri.
Aliran eksistensialisme
Secara umum eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat
yang lahir karena ketidakpuasan beberapa filusif yang memandang bahwa filsafat
pada masa yunani hingga modern, seperti protes terhadap rasionalisme yunani,
khususnya padangan tentang spekulatif tentang manusia. Eksistensialisme mempersoalkan
keberadaan manusia dan keberadaan itu dihadirkan lewat kebebasan. Pertanyaan yang
sering muncul sebagai derivasi kebebasan eksistensialis adalah, sejauh mana
kebebasan tersebut bebas atau dalam istilah orde baru, apakah eksistensialisme
mengenal kebebasan bertanggung jawab.
Etika Eksistensialisme berpandangan bahwa eksistensi di atas dunia
selalu terkait pada keputusan‐keputusan individu. Artinya, andaikan individu tidak
mengambil suatu keputusan maka pastilah tidak ada yang terjadi. Individu sangat
menentukan terhadao sesuatu yang baik, terutama sekali bagi kepentingan
dirinya. Ungkapan dari aliran ini adalah “Truth is subjectivity” atau kebenaran terletak pada pribadinya maka
disebutlah baik, dan sebaliknya apabila keputusan itu tidak baik bagi
pribadinya maka itulah yang buruk.
Aliran marxisme
Berdasarkan “Dialectical Materialsme” yaitu segala sesuatu yang ada
dikuasai oleh keadaan material dan keadaan material pun juga harus mengikuti
jalan dialektikal itu. Aliran ini memegang motto “segala sesuatu jalan dapatlah
dibenarkan asalkan saja jalan dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan”. Jadi
apapun dapat dipandang baik asalkan dapat menyampaikan/menghantar kepada tujuan.
Aliran komunisme
Komunisme adalah sebuah aliran berpikir berlandaskan kepada ateisme yg menjadikan materi sebagai asas segala-galanya. Komunisme menafsirkan sejarah berdasarkan pertarungan kelas dan faktor ekonomi. Aliran ini lahir di Jerman di bawah asuhan Marx dan Engels kemudian menjelma dalam bentuk revolusi Bolsheviks di Rusia pada tahun 1917 M dgn planing dari Yahudi. Komunisme berkembang krn penganutnya melakukan ekspansi dgn tangan besi dan kekerasan.
Aliran positivisme
Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisik. Tidak mengenal adanya spekulasi, semua didasarkan pada data empiris.
Positivisme menegaskan bahwa hanya pengetahuan yang otentik adalah yang didasarkan pada pengalaman rasa dan verifikasi positif. Sebagai suatu pendekatan terhadap filsafat ilmu yang berasal dari pemikir Pencerahan seperti Henri de Saint-Simon dan Pierre-Simon Laplace, Auguste Comte melihat metode ilmiah sebagaimana menggantikan metafisika dalam sejarah pemikiran, mengamati ketergantungan melingkar teori dan observasi dalam ilmu . Positivisme sosiologis kemudian dirumuskan oleh Émile Durkheim sebagai dasar untuk penelitian sosial. Pada pergantian abad ke-20 gelombang pertama sosiolog Jerman, termasuk Max Weber dan Georg Simmel, menolak doktrin, sehingga pendiri tradisi antipositivist dalam sosiologi. Kemudian antipositivists dan teoretisi positivisme kritis yang terkait dengan "saintisme"; ilmu sebagai ideologi.
*****
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntutkeahlian atau keterampilan dari
pelakunya.
# SCHEIN, E.H (1962)
Profesi adalah suatu kumpulan atau set
pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari
perannya yang khusus di masyarakat
# HUGHES, E.C (1963)
Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih
baik dari kliennya tentang apa yang diderita atau terjadi pada kliennya
# DANIEL BELL (1973)
Profesi adalah aktivitas intelektual yang
dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak
formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang
bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan
etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide,
kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan
adanya tingkatan dalam masyarakat
# PAUL F. COMENISCH (1983)
Profesi adalah "komunitas moral"
yang memiliki cita-cita dan nilai bersama
# KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu
# K. BERTENS
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat
moral) yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama
# SITI NAFSIAH
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan
sebagai sarana untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk
mengabdi kepada kepentingan orang lain (orang banyak) yang harus diiringi pula
dengan keahlian, ketrampilan, profesionalisme, dan tanggung jawab
# DONI KOESOEMA A
Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga
berwujud sebagai jabatan di dalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut
keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta
pelayananbaku terhadap masyarakat
Profesionalisme adalah suatu sifat atau karakter atau sikap
yang dimiliki seseorang dalam bekerja. seseorang disebut sebagai seorang
professional jika ia mencintai apa yang ia kerjakan, dan karena rasa cinta yang
tinggi terhadap pekerjaannya itulah maka ia meraih kesuksesan dan reputasi yang
baik dalam bidang pekerjaannya itu. seorang professional tidak akan pernah
mengeluh dalam bekerja, bahkan akan dengan senang hati memberikan kontribusi
yang lebih dalam bekerja. ia akan selalu mengerjakan tugasnya dengan baik dan
akan memperbaiki kesalahan yang buat jika ia berbuat salah. Selalu berusaha
untuk memperbaiki diri dengan terus belajar untuk semakin menguasai bidang
pekerjaannya. Dedikasi terhadap pekerjaannya sangat besar, dan tidak akan
pernah puas sampai ia menghasilkan yang terbaik yang bisa ia usahakan. Di
tangan para professional-lah kemajuan umat manusia sekarang ini bisa tercapai.
Tidak memerlukan pendidikan tinggi untuk menjadi seseorang yang disebut
professional, hanya memerlukan dedikasi tinggi dalam bekerja dan selalu
berorientasi pada hasil.
# KIKI SYAHNARKI
Profesionalisme merupakan "roh" yang
menggerakkan, mendorong, mendinamisasi dan membentengi TNO dari tendensi
penyimpangan serta penyalahgunaannya baik secara internal maupun eksternal
# DONI KOESOEMA A
Profesionalisme merupakan salah satu cara bagi
guru untuk merealisasikan keberadaan dirinya sebagai pendidik karakter
# ONNY S. PRIJONO
Profesionalisme merupakan kemampuan untuk
memasuki ajang kompetisi sebagai antisipasi menghadapi globalisasi
# PAMUDJI, 1985
Profesionalisme memiliki arti lapangan kerja
tertentu yang diduduki oleh orang - orang yang memiliki kemampuan tertentu pula
# KORTEN & ALFONSO, 1981
Yang dimaksud dengan profesionalisme adalah
kecocokan (fitness) antara kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi
(bureaucratic-competence) dengan kebutuhan tugas (ask - requirement)
# AHMAD BAHAR
Profesionalisme merupakan usaha suatu kelompok
masyarakat untuk memperoleh pengawasan atas sumber daya yang berhubungan dengan
suatu bidang pekerjaan
# AHOLIAB WATLOLY
Profesionalisme adalah sikap seorang
"profesional" atau "profi"
# ABD. RAHIM ABD. RASHID
Profesionalisme merupakan satu aspek penting
dalam meningkatkan integriti sumber daya manusia
# AHMAN SUTARDI & ENDANG BUDIASIH
Profesionalisme adalah wujud dari upaya
optimal yang dilakukan untuk memenuhi apa-apa yang telah diucapkan, dengan cara
yang tidak merugikan pihak-pihak lain, sehingga tindakannya bisa diterima oleh
semua unsur yang terkait
Referensi
http://books.google.co.id/books?id=I6K4RrKO46AC&pg=PA44&lpg=PA44&dq=pengertian+paham+eudaemonisme&source=bl&ots=YFRtQeqfyF&sig=iV-KvVy45wnF41T3KRmNIcCQw1w&hl=id&sa=X&ei=4SFDUffnEYbyrQeB3IGgBQ&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian%20paham%20eudaemonisme&f=falsehttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&ved=0CFgQFjAF&url=http%3A%2F%2Fmkusuma.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F11837%2FW01-Pengertian%2BEtika.pdf&ei=DipDUaneAtDtrQfZ64DwCg&usg=AFQjCNH9Xb7rGEsiz3QHIjry3iLY-zThjw&sig2=k81Flxwcj0xFzZaL2_vSbA&bvm=bv.43828540,d.bmk
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:I7Z1SoyuFV0J:mfile.narotama.ac.id/files/M.%2520Sholeh/ETIKA%2520PROFESI/ETIKA%2520PROFESI.doc+&hl=id&pid=bl&srcid=ADGEEShk60OC5CO67M4hQsnvcIon1x-es9FOsqUI2tuet1IQ9rTGodrnF922nMCKUm67CPWx3_7e_Yjc4XPRo4T8xCFkU0Ig5erDoSsgeSIsDAZXZ4hBDSI3IC7B15m96Af5XZor1jXk&sig=AHIEtbRw1g_b92D68vgH5EuKvAvIRsatEg
http://id.scribd.com/doc/59726492/Makalah-Eksistensialisme
http://blog.re.or.id/komunisme.htm
http://makalahcyber.blogspot.com/2012/05/makalah-filsafat-ilmu-filsafat-modern.html
http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2120278-arti-profesionalisme/#ixzz2NccD4Gib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar